
Jakarta –
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mendorong pemerintah untuk mengambil langkah yang lebih tegas dalam memutus penyebaran COVID-19. Salah satunya dengan menerapkan karantina wilayah minimal di zona merah.
“Pemerintah sudah memiliki data sebaran COVID-19 di beberapa daerah. Seharusnya, pemerintah mengambil langkah lebih tegas dan berani untuk melakukan lockdown ataupun karantina wilayah untuk menekan penyebaran pada daerah zona merah yang menjadi episentrum COVID-19,” ujarnya dalam keterangannya, Senin (28/6/2021).
Politisi Senior Partai Demokrat pun menilai agar pemerintah belajar terhadap negara-negara lain yang melakukan pembatasan ketat hingga lockdown untuk menekan laju COVID-19.
“Harusnya pemerintah banyak belajar dari negara tetangga, Malaysia yang melakukan lockdown pada saat angka harian COVID-19 mencapai 9.000 kasus dan bahkan akan membuka lockdown bila kasus baru harian di bawah 4000 orang,” tutur Syarief.
Menurutnya, dengan total kasus harian yang mencapai di atas 20.000 kasus, Indonesia sudah seharusnya mengambil langkah yang sama.
“Pemerintah harusnya melakukan karantina wilayah minimal pada daerah-daerah zona merah. Apalagi, banyak kajian yang menyebutkan bahwa kasus akan sulit ditekan selama tidak ada kebijakan yang lebih tegas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Syarief pun mengingatkan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan kesehatan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Ia meminta pemerintah agar memprioritaskan penekanan laju pandemi terlebih dahulu. Sebab menurutnya, hal itulah yang menjadi asal muasal berbagai masalah sosial ekonomi yang terjadi hari ini.
“Selesaikan masalah utamanya terlebih dahulu yakni penyebaran COVID-19 yang belum menurun, bahkan rakyat yang tertular COVID-19 harus antri di RS sampai berjam-jam untuk mendapatkan pelayanan karena hampir semua rumah sakit penuh terisi pasien COVID-19. Pemerintah harus tampil menjelaskan kepada Rakyat mengapa dan apa langkah ke depan agar situasi saat ini bisa diatasi,” pungkasnya.
Simak Video “Semakin Meroket! Kasus Corona RI Tembus 15 Ribu Per 23 Juni“
[Gambas:Video 20detik]
(akd/ega)