Nairobi –
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta melarang penjualan minuman beralkohol di restoran dan bar untuk mencegah lonjakan kasus virus Corona (COVID-19). Kenyatta juga memperpanjang jam malam dalam upaya untuk menghentikan lonjakan tajam pada infeksi Corona.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (27/7/2020) kasus Corona di Kenya tiga kali lipat dalam sebulan terakhir menjadi 17.975, sementara 285 telah meninggal. Kenyatta mengatakan ada “gelombang agresif” di antara orang-orang muda yang bersosialisasi “terutama di lingkungan yang menyajikan alkohol” dan pada selanjutnya menginfeksi orang tua mereka.
Dia memerintahkan bahwa jam malam nasional dari pukul 21.00 malam hingga pukul 4.00 pagi akan tetap diterapkan selama 30 hari dan “tidak akan ada penjualan minuman beralkohol atau minuman di restoran dan bar” selama periode yang sama. Restoran juga akan tutup mulai pukul 19:00.
“Semua bar akan tetap ditutup sampai ada pemberitahuan lebih lanjut,” kata Kenyatta.
Seperti banyak negara di Afrika timur, Kenya mengambil tindakan cepat untuk memerangi virus Corona, menutup perbatasannya pada 25 Maret ketika hanya 25 kasus, menutup sekolah dan memberlakukan jam malam sambil menyarankan orang untuk bekerja dari rumah.
Namun bar dan restoran memanfaatkan kesempatan, dibiarkan tetap terbuka dan mulai menjual makanan. Tiga minggu lalu, Kenyatta mencabut pembatasan gerak warga di sekitar Ibu Kota dan kota-kota utama, dan mengumumkan penerbangan internasional akan dilanjutkan pada 1 Agustus.
(rfs/rfs)